Senin, 03 November 2014

PENGARUH KEBUDAYAAN JAWA DAN HINDU TERHADAP ISLAM DI INDONESIA

LOGO UNNES
 








                                                  SEJARAH INDONESIA BARU 1                          
TOPIK PENGARUH KEBUDAYAAN JAWA DAN HINDU TERHADAP
ISLAM DI INDONESIA
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah Indonesia baru 1
Dosen pengampu bapak Jayusman dan ibu Diah




Disusun oleh :
1.      LAILATUL FATKHIYYAH                                    (3101412104)
2.      AFTIAN MUTIARA A.P                              (3101412137)
3.      MUHAMMAD CONDRO ASMORO          (3101412120)






ROMBEL 3
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami. Teriring pula salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya, dengan topik “Pengaruh Kebudayaan Jawa dan Hindu Terhadap Kebudayaan Islam di Indonesia”.
Kami menyusun makalah ini berdasarkan fakta yang kami dapat berbagai sumber-sumber dan literature-literatur yang insya Allah dijamin kebenarannya. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu untuk terselesainya makalah ini.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang budiman sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang.
           
                                                                                                Semarang, 17 April 2013


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Sebagai seorang guru hendaknya kita perlu tau tentang bagaimana budaya Islam masuk ke Indonesia. Islam masuk ke Indonesia sudah tentu dengan jalan damai. Ada beberapa cara yaitu melalui jalur perdagangan, perkawinan, tasawuf, pondok pesantren, dan seni budaya. Diantara kelima cara Islam masuk ke Indonesia, yang menarik disini yaitu masuknya Islam melalui jalur seni budaya. Tentu saja Islam masuk ke Indonesia tidak mengambil begitu saja kebudayaan yang sudah berkembang di Indonesia. Islam masuk ke Indonesia melalui pengadobsian budaya-budaya yang sudah ada di Indonesia, budaya-budaya tersebut yaitu kebudayaan Hindu dan Budha dan kebudayaan dari Jawa. Islam menyebarkan pengaruhnya ke Indonesia tidak langsung menggunakan budaya-budaya dari arab, tetapi Islam masuk ke Indonesia yang penyebarannya dilakukan dengan jalan akulturasi budaya. Akulturasi budaya ini yaitu antara budaya yang sedang berlangsung pada saat itu, yaitu budaya Hindu Budha dan kebudayaaan Jawa.
Islam menyebarkan agama dengan jalan akulturasi budaya, sehingga Islam bisa diterima baik oleh masyarakat di Indonesia. Islam disini mengajarkan suatu peradaban baru bagi bangsa Indonesia, yang sebelumnya bangsa Indonesia telah memeluk agama Hindu dan Budha. Dengan akulturasi kebudayaan ini, diharapkan oleh para penyebar agana islam bahwa Islam bisa menyatu dengan masyarakat setempat. Sehingga disini menariklah kalau kita akan membahas tentang pengaruh kebudayaan Hindu dan Jawa terhadap kebudayaan Islam di Indonesia.
  

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat timbul suatu permasalahan antara lain:
1.      Bagaimana agama dan kebudayaan Islam?
2.      Bagaimanakah bentuk-bentuk akulturasi antara kebuadaayan Hindu dan Jawa terhadap kebudayaan Islam?

C.     TUJUAN
1.      Mempelajari agama dan kebudayaan Islam yang masuk ke Indonesia.
2.      Mengetahui dan memahami berbagai bentuk akulturasi yang ditimbulkan oleh pengaruh-pengaruh kebudayaan Hindu Budha dan kebudayaan islam bagi kelngsungan agama Islam di Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Situasi Serta Kondisi Sosial Budaya Masa kedatangan Islam
Di Indonesia pada masa kedatangan dan penyebaran Islam terdapat aneka ragam kebudayaan, suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi dan sosial budaya. Suku bangsa Indonesia yang bertempat tinggal dipedalaman kebanyakan belum mengalami percampuran jenis-jenis bangsa dan budaya dari luar, misalnya saja dari India, Persia, Arab dan Eropa. Sedangkan penduduk Indonesia yang tinggal dipesisir menunjukkan cirri-ciri fisik dan sosial budaya yang lebih berkembang dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal dipedalaman. Selama berabad abad bangsa Indonesia mendapat pengaruh dari India, terutama kerajaaan kerajaan besar yang menrima pengaruh Hindu dan Budha, tetapi pengaruh tersebut hanya diterima oleh sebagian masyarakat saja dan penghalus semata-mata. Oleh jarena itulah sudut kebudayaan, istilah Indonesia-Hindu mungkin lebih tepat untuk menyebut masyarakat kerajaan-kerajaan yang mendapat pengaruh dari India.
            Semenjak kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia mengalami kekacauan, banyak pedagang-pedagang muslim yang sudah ramai mengunjungi Nusantara, diantara mereka mungkin juga terdapat para mubalig. Mereka juga berdiam dalam perkampungan-perkampungan. Tentu saja di antara mereka juga terdapat orang kaya dan orang muslim tersebut menerima dan juga memakai bahasa penduduk setempat. Mereka juga menerima adat kebudayaan setempat, melakukan perkawinan dengan wanita-wanita setempat yang mereka Islam-kan.[1]
            Untuk kepentingan pribadi, mereka mencari budak-budak dan budak-budak tersebut menjadi muslim. Dengan cara ini maka tiap keluarga muslim menjadi inti masyarakat muslim dan pusat kegiatan peng-Islam-an. Dengan cara perkawinan, membuat islam memasuki lapisan masyarakat bangsawan, karena para pedagang muslim dapat menun jukkan sifat dan tingkah laku yang baik dan pengetahuan keagamaan yang tinggi. Tidak hanya itu saja, agama Islam dipandang oleh masyarakat Nusantara lebih baik, karena dalam Islam tidak mengenal sistem kasta seperti dalam agama Hindu. Jelaslah bahwa proses Islamisasi di Indonesia dipermudah karena adanya dua pihak yaitu orang-orang muslim yang dating dan mengajarkan agama Islam dan golongan masyarakat Indonesia sendiri yang menerimanya.
B.     SALURAN ISLAMISASI
Sudah kita bahas diatas bahwa saluran Islamisasi di Indonesia melalui lima jalan yaitu perdagangan, pernikahan, tasawuf, pondok pesantren dan seni budaya. Hal yang menarik disni yaitu lewat jalur seni budaya. Islam datang ke Nusantara sebagai suatu agama atau religi dan juga membawa suatu peradaban atau kebudayaan yang baru. Sebelum kedatangan Islam, di Nusantara telah berkembang peradaban Hindhu-Buddha yang berasal dari India. Peradaban Hindhu-Buddha itupun sebenarnya bukan merupakan peradaban yang murni dari India, tetapi merupakan akulturasi dengan peradaban lokal (asli), yang mendapat pengaruh dari Kebudayaan Dongson dan Kebudayaan Han dari Cina.
Persebaran Kebudayaan Hindhu-Buddha di Indonesia tidak merata dan derajat pengaruhnya pun sangat beragam. Terdapat daerah-daerah yang pengaruh Hindhunya sangat kuat seperti Jawa dan Bali. Namun, ada pula yang seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan derajat Hindhuismenya yang agak kurang . Terdapat daerah-daerah yang sama sekali tidak mendapat pengaruh Hindhuisme seperti: Papua dan Sulawesi Utara.
Kedatangan pengaruh kebudayaan Islam tidak serta merta menghapuskan kebudayaan Hindhu-Buddha di Indonesia yang telah ada sebelumnya. Karena kedua  kebudayaan terserbut, memiliki derajad yang kurang lebih sama. Maka terjadilah proses perpaduan atau akulturasi budaya. Menurut C. Kluckhohn  ada 7 unsur kebudayaan universal, antara lain: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi serta kesenian.
Dalam pembahasan akulturasi kebudayaan di Indonesia terdapat tiga kebudayaan, yaitu: kebudayaan lokal, kebudayaan Hindhu-Buddha dan kebudayaan Islam. Dalam membicarakan akulturasi budaya ini, digunakan konsep Local Genius dari Quaritch Wales. Local Genius diartikan sebagai sejumlah unsur ciri-ciri budaya khas, yang dimiliki oleh segenap masyarakat secara bersama, sebagai hasil pengalaman masa lalu atau sejarahnya.
Sebenarnya hampir bersamaan dengan perkembangan Islam itu, mulai berkembang pula peradaban Barat yang bercorak Nasrani. Akan tetapi, pengaruhnya masih terbatas pada daerah-daerah tertentu seperti di Maluku dan di beberapa tempat lainnya seperti Batavia di Jawa. Lagi pula Kebudayaan Barat tersebut kurang berpengaruh pada kebudayaan setempat, karena peninggalan-peninggalannya, misalnya berupa benteng, gereja ataupun bangunan–bangunan lainnya, pada hakekatnya hanyalah Kebudayaan asli Barat yang dikembangkan di Indonesia.  Oleh karena itu, masa awal Islamisasi ini Kebudayaan Barat tidak dibicarakan.
akulturasi budaya (Kontjaraningrat) merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Proses akulturasi yang paling Nampak saat masuknya Islam di Nusantara misalnya seni bangunan, seni pahat atau ukir, seni tari, seni musik, dan seni sastra.[2]

1)      SENI BANGUNAN DAN SENI UKIR
Hasil-hasil seni bangunan pada zaman pertumbuhan Islam di Indonesia antara lain masjid-masjid kuno di Demak, Sendang Duwur Agung Kasepuhan di Cirebon, masjid Agung Banten, masjid Baiturrahman di Aceh, dan sebagainya. Di Indonesia masjid-masjid kuno menunjukkan keistimewaan dalam denahnya yang berbentuk persegi empat atau bujur sangkar dengan bagian kaki yang lebih tinggi serta pejal, atapnya bertumpang dua, tiga, lima, atau lebih, dikelilingi parit atau kolam ikan pada bagian depan atau sampingnya dan berserambi. Bagian lain seperti mihrab dengan lengkung pola kalamakara, mimbar yang mengingatkan ukir-ukiran teratai, mastaka atau memolo, jelas menunjukkan pola-pola seni bangunan tradisional yang telah dikenal di Indonesia sebelum kedatangan Islam.
Bebrapa masjid kuno mengingatkan kita kepada seni bangunan candi, menyerupai bangunan meru pada zaman Hindu. Ukir-ukiran seperti mimbar, hiasan lengkung pola kalamakara, mihrab, bentuk beberapa mastaka atau memolo menunjukkan hubungan erat dengan perlambangan meru, kekayon, gunungan atau gunung tempat kedewaan yang dikenal dalam cerita-cerita keagamaan Hindu. Beberapa ukiran pada masjid kuno seperti di Mantingan, Sendang Duwur, menunjukkan pola yang diambil dari dunia tumbuh-tumbuhan dan hewan yang diberi corak tertentu dan mengingatkan kepada pola-pola ukiran yang telah dikenal pada candi Prambanan dan beberapa candi lainnya.
Kecuali pada pintu gerbang, baik di keratin-keraton maupun di makam orang-orang yang dianggap keramat yang berbentu candi-bentar, kori Agung, jelas menunjukkan corak pintu gerbang yang dikenal sebelum Islam. Sama seperti halnya dengan nisan-nisan kubur di daerah Tralaya, Tuban, Madura, Demak, Kudus, Cirebon, Banten, menunjukkan nunsur-unsur seni ukir dan perlambangan pra Islam. Di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera terdapat beberapa nisan kubur yang lebih menunjukkan unsur Seni Indonesia pra Hindu dan pra Islam.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Islamisasi dilakukan melalui seni bangunan dan seni ukir. Berdasarkan berbagai penin ggalan seni bangunan dan seni ukir dari masa-masa tersebut jelaslah bagi kita, bahwa proses Islamisasi dilakukan secara damai. Kecuali itu, dilihat dari segi ilmu jiwa dan taktik, penerusan tradisi seni bangunan dan seni ukir pra Islam merupakan alat Islamisasi yang sangat bijaksana yang mudah menarik orang-orang bukan Islam untuk dengan lambat-laun memeluk Islam sebagai pedoman hidup barunya.

2)      SENI TARI
Saluran dan cara Islamisasi melalui seni bangunan dan seni ukir sesuai pula dengan saluran dan cara melalui seni tari, music, sastra dan sebagainya. Dalam upacara-upacar keagamaan, misalnya Maulud Nabi, sering dipertunjukkan seni tari atau music tradisional, seperti gamelan yang dibuat sekaten yang terdapat dikeraton Cirebon dan Yogyakarta, dibunyikan pada perayaan grebeg Maulud. Berdasarkan babad dan hikayat, di keraton-keraton lama terdapat gamelan, tarian seperti dedewan debus, birahi, bebeksan yang diselenggarakan pada upacara tertentu. Bahkan diantara seni yang terkenal dijadikan alat Islamisasi adalah pertunjukkan wayang. Menurut cerita, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Sunan kalijaga tidak pernah meminta upah pertunjukkan, tetapi dia meminta agar para penonton mengikuti mengucapkan Kalimat Syahadat. Sebagian cerita wayang masih dipetik dari Mahabharata dan Ramayana, tetapi sedikit demi sedikit nama tokoh-tokohnya adalah pahlawan Islam.
Nama panah Kalimasada, suatu senjata paling ampuh dalam lakon wayang dihubungkan dengan Kalimat Syahadat, ucapan yang berisi pengakuan terhadap Allah dan Nabi Muhammad. Kalimat Syahadat merupakan tiang pertama dari lima rukun Islam.

3)      SENI SASTRA
Islamisasi melalui seni sastra juga dilakukan secara sedikit demi sedikit seperti terbukti dalam naskah-naskah lama masa peralihan kepercayaan yang ditulis dalam bahasa dan huruf daerah, contohnya saja primbon-primbon abad ke-16 yang antara lain dibuat oleh Sunan Bonang.
Babad dan hikaya-hikayat juga ditulis dalam bahasa daerah, dengan menggunakan huruf daerah dan Arab. Beberapa kitab Tasawuf diterjemahkan kedalam bahasa Melayu dan beberapa disusun dalam bentuk syair Melayu. Hal ini merupakan salah satu usaha agar ajaran tersebut dapat dimengerti oleh orang-orang Indonesia yang tidak mengenal bahasa Arab dan Persia.. mungkin tersebarnya bahasa Melayu sebagai lingua franca pada masa pertumbuhan dan perkembangan Islam juga melalui perdagangan. Misalnya di Maluku kita mengenal Hikayat Hitu yang ditulis dalam bahasa Melayu, demikian juga dengan Hikayat Banjar dan Hikayat Kutai.

Agama Islam juga membawa beberapa perubahan sosial dan budaya, memperhalus dan memperkembangkan budaya Indonesia. Penyesuaian anatar adat dan syriah di berbagai daerah di Indonesia selalu terjadi, meskipun terkadang dalam taraf permulaan mengalami proses pertentangan dalam masyarakat. Adat Makuta Alam adalah hasil percampuran adat Aceh dengan daerah syariah Islam. Beberapa kitab hokum di Jawa, seperti undang-undang Matara, Pepakem Cerbon, juga mengandung unsur-unsur pokok pra Islam dengan Islam.
           

1 komentar:

  1. Situs Judi Online, Situs Judi Slot Online Terpercaya, Judi Online
    Daftar カジノ シークレット judi starvegad online sekarang dan terpercaya no 1, agen judi slot online terbaik di indonesia, slot88, sbobet ทางเข้า judi bola, slot joker123, poker online sbobet, slot88 terbaik

    BalasHapus